Bartim
Bupati Yamin Intruksikan Camat Paju Epat Ajukan Pengadaan Kelotok
TAMIANG LAYANG, Sinarborneonews.com – Disela kunjungan dan penyerahan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Paju Epat, Bupati Barito Timur, M. Yamin, menginstruksikan kepada Camat Paju Epat, Fredi Tangkasaing, untuk segera mengusulkan pengadaan kelotok berbadan besar dan alat komunikasi radio (Orari) dalam anggaran perubahan tahun 2025.
Bupati M.Yamin menegaskan bahwa pengadaan kelotok bukan sekadar alat transportasi biasa, melainkan kebutuhan vital bagi masyarakat yang tinggal di pinggir sungai, khususnya di desa-desa rawan banjir seperti Juru Banu, Telang Baru, Kalinapu, dan Tampu Langit.
“Kelotok berbadan besar bisa digunakan untuk mengantar anak-anak sekolah, mengangkut lebih dari 20 orang, membantu proses evakuasi saat banjir, mengangkut logistik, serta digunakan untuk mobilisasi tenaga medis dan penyelamat ke wilayah yang terisolasi,” jelas Bupati Yamin.
Bupati Barito Timur didampingi Forkopimda naik kelotok menuju Desa Jurubanu untuk menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak banjir.
Selain itu, Bupati juga meminta pengadaan Orari untuk menunjang sistem komunikasi darurat. Ia menilai Orari sangat penting sebagai alternatif komunikasi saat jaringan internet terganggu akibat bencana.
“Walaupun di desa-desa itu sudah ada jaringan internet, namun saat banjir sering terjadi gangguan. Maka Orari adalah solusi komunikasi paling murah dan cepat dalam kondisi darurat,” ujarnya.
Tak hanya mengandalkan APBD Perubahan, Bupati M. Yamin juga mengajak seluruh perusahaan, baik swasta maupun BUMN, yang beroperasi di wilayah Barito Timur untuk berkontribusi dalam pengadaan kelotok dan Orari.
“Kalau semua pihak ikut membantu, pasti semuanya terasa ringan. Ini bukan semata tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Terkait kondisi cuaca yang tidak menentu, Bupati mengimbau seluruh warga, khususnya di wilayah rawan banjir, untuk terus waspada. Ia juga merespons kebijakan libur sekolah di Desa Juru Banu akibat banjir, dan meminta agar ada evaluasi dan solusi agar anak-anak tetap bisa menerima pendidikan meskipun dalam kondisi bencana.
“Jangan sampai pendidikan anak-anak terhenti. Harus dicari cara, bisa dengan sistem darurat, belajar di tempat aman, atau penjadwalan ulang,” ujarnya.
Mengakhiri kunjungan, Bupati kembali mengingatkan seluruh warga untuk mengutamakan keselamatan, menjaga anak-anak, dan terus bersinergi dengan pemerintah serta relawan dalam menghadapi setiap bencana. (Cak/adv/SB).
Via
Bartim
Posting Komentar