Bartim
Begini Harapan Kadis Pendidikan Bartim Usai Hadiri Pengukuhan Guru Penggerak
TAMIANG LAYANG, Sinarborneonews .com.– Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur (Bartim), Sabai, menegaskan bahwa Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan bagian dari 26 program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini telah berjalan sejak tahun 2023 dan kini memasuki episode ke-5.
Hal itu disampaikan Sabai dalam sambutannya pada acara pengukuhan Guru Penggerak Angkatan 10 dan 11 Kabupaten Barito Timur yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Bartim, Kamis 13 Februari 2025.
Acara ini turut dihadiri oleh Pj Bupati Indra Gunawan, Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Tengah, Ketua Dewan Pendidikan Bartim, serta berbagai pihak terkait dalam dunia pendidikan di Barito Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Sabai menjelaskan bahwa peserta PGP terdiri dari guru atau kepala sekolah aktif di sekolah negeri maupun swasta yang memenuhi sejumlah persyaratan, seperti pendidikan minimal S-1, masa kerja minimal lima tahun, serta pangkat atau golongan minimal II/b.
"Program Guru Penggerak bertujuan untuk mencetak agen transformasi dalam ekosistem pendidikan. Para guru penggerak diharapkan dapat mendorong peningkatan prestasi akademik murid, mengajar dengan kreatif, serta mengembangkan diri secara aktif," ujar Sabai.
Lebih lanjut, Sabai menuturkan bahwa pelaksanaan PGP di Kabupaten Barito Timur berada di bawah arahan dan pembiayaan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Tengah. Sejak awal program ini berjalan, Barito Timur telah melaksanakan PGP untuk lima angkatan, yakni angkatan 3, 4, 7, 10, dan 11 dengan total peserta mencapai 80 orang.
"Khusus untuk angkatan 10 dan 11 yang dikukuhkan hari ini, jumlahnya sebanyak 50 orang, terdiri dari 3 guru TK/PAUD, 4 guru SD, 12 guru SMP, 7 guru SMA, dan 4 guru SMK," tambahnya.
Sabai juga menjelaskan bahwa selama enam bulan, para peserta mengikuti berbagai kegiatan, termasuk tujuh kali lokakarya tatap muka, pembinaan langsung oleh fasilitator, serta tugas-tugas lain yang mendukung pengembangan kompetensi mereka. Puncaknya, mereka mengikuti acara Panen Hasil Belajar dalam bentuk festival atau pameran inovatif dan kreatif.
"Panen hasil belajar untuk angkatan 10 telah digelar pada 26 Oktober 2024 di GPU Mantawara, sementara angkatan 11 dilaksanakan pada 7 Desember 2024 di Aula Dinas Pendidikan," jelas Sabai.
Dengan seluruh peserta dinyatakan lulus, Sabai berharap para guru penggerak tidak hanya mengejar sertifikat demi jenjang karier, tetapi benar-benar memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah masing-masing.
"Saya percaya tujuan utama bapak dan ibu adalah untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang lebih mumpuni. Ini yang kita harapkan bersama," ujarnya.
Di akhir sambutannya, Sabai menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukung keberhasilan program ini, termasuk Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Tengah dan panitia lokal yang memastikan kelancaran acara.
"Dengan adanya guru penggerak, kita berharap pendidikan di Barito Timur semakin maju dan dapat melahirkan generasi yang berdaya saing tinggi," pungkasnya.(Adv/red).
Via
Bartim
Posting Komentar